Sekilas Mengenai Pendiri Kentucky Fried Chicken ( KFC )

Anda pasti kenal dan kemungkinan mengetahui,bahkan pernah mencoba makanan cepat saji yang bernama Kentucky Fried Chicken (KFC), yang tersebar di seluruh dunia, bahkan hampir ada di seluruh kota besar di Indonesia. KFC adalah merk dagang waralaba yang bermarkas di Louisville, Kentucky Amerika dan didirikan oleh Harland Sanders. Ciri khas makanan dari KFC adalah ayam gorengnya, sehingga seluruh gerai waralaba KFC di seluruh dunia pasti menyediakan ayamnya yang renyah, dimana ayamnya nanti akan diberikan bumbu dan resep asli dari pusatnya KFC di Kentucky Amerika.

Harland Sanders, lahir pada tanggal 9 September 1890 dan  di usia 5 tahun ditinggal meninggal oleh sang Ayah, dan pada usia 16 tahun dia tidak melanjutkan sekolahnya, karena kondisi ekonomi keluarga, sehingga dia harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan melakukan berbagai pekerjaan. Dengan bekerja, Sanders melanjutkan sekolahnya dan memperoleh Sarjana Hukum.  Sanders juga beberapa kali berhenti dari pekerjaan dengan berbagai alasan, namun tidak membuat patah semangat.

Tahun 1936, Sanders mencoba untuk membuat resep ayam goreng dan menjualnya door to door,karena saat itu dia tidak bisa menyewa tempat untuk berjualan. Namun banyak terjadi penolakan oleh orang untuk membeli produknya,karena resep ayam gorengnya belum terkenal dan tidak dijual di restoran. Namun hal tersebut, tidak membuat patah semangat, tetap berusaha untuk menjual dan menawarkan dan berusaha untuk memperbaiki cita rasa ayam goreng buatannya.

Bersama Peter Hartman mendirikan Restoran Kentucky Fried Chicken, pada tahun 1952 dan pada saat  itu usia Sanders 62 tahun.  Restoran Kentucky Fried Chicken sukses besar di Amerika, sehingga nama Sanders juga dikenal sebagai salah satu pengusaha Restoran Ayam Goreng tersukses. Sanders juga berusaha menawarkan resep olahan ayam gorengnya ke beberapa negara Eropa, namun gagal karena kurang diminati, hal ini membuat Sanders tidak patah semangat. Dengan semangat yang tinggi, Sanders pantang menyerah dan tidak henti-hentinya memperkenalkan resepnya ke ribuan restoran di Amerika dan Eropa. Namun pada restoran yang 1.008 yang menerima resep yang dia tawarkan. Dari hal tersebut, KFC semakin terkenal hingga sampai sekarang.

Walau banyak kegagalan yang dialami Sanders, namun dia tidak patah semangat,walaupun di usia pensiun serta usia senja ( berumur 65 tahun ), baru kesuksesan yang dia terima. Menjadi tua, tidak merupakan halangan untuk sukses.

 

 

 

 

Runtuhnya Bisnis Seven Eleven

PT. Modern Internasional,Tbk, sebagai pemilik gerai Seven Eleven akan melakukan penutupan seluruh gerainya di Indonesia,pada tanggal 30 Juni 2017. Penutupan ini dilakukan karena kerugian yang dialami oleh perusahaan.

Kerugian terjadi,karena biaya operasional lebih besar daripada pemasukan (laba defisit). Time Frame Return on Investment atau Perkiraan Pengembalian Investasi yang terlalu jauh,sehingga perencanaan bisnis (business plan) tidak tercapai. Operasional  E Seven Eleven diharapkan untuk menggaet konsumen remaja dan pemuda dimana membuat tempat kumpul-kumpul,sambil menikmati makanan   dan produk yang ada di Mini Market tersebut. Namun ternyata,para pemuda dan remaja bisa kumpul dan berada di tempat tersebut lebih dari 2 jam dan menggunakan WiFi,namun nominal mereka belanja tidak sesuai,karena hal tersebut membuat biaya operasional seperti listrik meningkat dan tidak berbanding lurus dengan peningkatan pemasukan/penjualan.

Seven Eleven awal mulanya,mencontoh mini market yang ada di Jepang,dimana pembeli bisa nongkrong dan kumpul dengan teman-teman. Tetapi di Jepang,biasanya kumpul tidak terlalu lama di mini market tersebut, sehingga biaya operasional tidak tinggi dan mereka lebih sering hanya untuk menunggu seseorang atau teman sambil menikmati makanan yang ada di mini market tersebut,setelah itu mereka pergi. Hal ini bertolak belakang dengan orang di Indonesia,bisa berjam-jam ngumpul di tempat tersebut dan hal ini bisa mengeluarkan cost yang besar.

Jadi ada perencanaan dan pengelolaan yang tidak baik juga dalam menjalankan kegiatan operasional dan tidak didukung oleh inovasi-inovasi,dimana hal ini akan dikalahkan oleh pesaingnya.

Kotak Saran untuk Continuous Improvement

Continuous Improvement adalah perbaikan yang secara terus menerus akan mutu dan kualitas pelayanan,baik itu pelayanan kepada pihak internal (karyawan antar divisi atau departemen) ataupun eksternal perusahaan.

(supplier,konsumen dll). Perbaikan ini diharapkan bisa menaikkan kinerja perusahaan,baik itu kinerja finansial,SDM,produksi ataupun aktifitas marketing.

Salah satu media atau cara untuk mendukung perbaikan secara terus menerus adalah dengan membuat kotak saran. Kotak saran bisa dilakukan untuk menerima masukan dan keluhan,baik itu dari pihak internal maupun eksternal perusahaan. Dengan adanya kotak saran, diharapkan adanya masukan untuk perbaikan bagi seluruh aktifitas karyawan di suatu perusahaan,sehingga akan mengurangi komplain dan keluhan,yang menyebabkan nilai dan nama perusahaan bisa menjadi lebih baik lagi di mata pihak eksternal maupun internal perusahaan.

Virtual Office

Pernahkah anda suatu kali menghubungi orang lewat telepon dan kita memperkirakan bahwa orang tersebut berada di kantornya. Belum tentu orang tersebut berada di kantornya,bisa saja orang tersebut berada di rumah bukan di kantornya. Hal ini bisa saja terjadi,karena orang tersebut hanya menyewa suatu kantor,agar kelihatan lebih bonafide atau lebih exclusive.

Saat ini banyak orang melakukan bisnis dengan cara virtual office,dimana alamat kantor tercantum di suatu alamat atau gedung yang berlokasi elite, padahal aktifitas sehari-harinya sering dilakukan di rumah. Ditambah lagi dengan maraknya penyewaan kantor secara virtual tersebut.

Banyaknya virtual office ini,dikarenakan oleh :

  1. Harga properti yang sangat mahal,sehingga orang berpikiran lebih baik kerja di rumah,tetapi agar kelihatan bonafide dia akan menyewa virtual office di suatu tempat perkantoran atau lokasi tertentu.
  2. Sewa kantor yang mahal,belum lagi biaya manajemen penyewaan,serta biaya listrik,telepon dll,sehingga pengusaha memutar otak untuk efisiensi biaya operasional.
  3. Menghindari aktifitas jalanan yang macet,sehingga pengusaha lebih baik memiliki kantor di rumah,namun terdata pengusaha tersebut memiliki kantor di lokasi tertentu.

Pada sistem virtual office,si penyewa bisa saja suatu saat berkantor di ruangan tersebut,atau digunakan untuk bertemu klien,jadi seolah-olah itu memang kantor kita. Namun saat kantor mau digunakan harus konfirmasi dulu,karena bisa saja digunakan oleh penyewa virtual office lain.Di virtual office,ada meja,kursi dan perlengkapan kantor beneran. Ada juga mesin fax,telepon dan sebagainya. 

Demikian keunggulan dan keuntungan virtual office,yang saat ini lagi trend dilakukan pengusaha-pengusaha properti.

Continuous Improvement

Makna dari Continuous Improvement atau perbaikan berkesinambungan atau secara terus menerus dengan cara perbaikan mutu dari produk,pelayanan ataupun proses dari aktifitas menghasilkan produk/jasa. 

Continuous Improvement adalah metode untuk mengidentifikasi peluang-peluang untuk pekerjaan bisa lebih baik dan mengurangi pembuangan atau pemborosan waktu yang tidak terpakai dengan baik untuk aktifitas kerja ataupun produksi. Selanjutnya merencanakan agar proses aktifitas kerja dan kinerja karyawan serta  perusahaan yang sekarang ini semakin meningkat dengan mengevaluasi hasil kerja sebelumnya. Setelah itu bisa dilakukan implementasi perubahan,apabila proses kerja karyawan dan  kinerja perusahaan sebelumnya tidak baik.

Perbaikan kerja dan kinerja secara terus menerus melibatkan karyawan sehingga mengurangi biaya-biaya akibat dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan karyawan atau perusahaan.

Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Evolusi dari Bauran Pemasaran

Bauran Pemasaran ( Marketing Mis ) adalah pembauran atau penyatuan beberapa item atau variabel pemasaran seperti Produk,Harga,Promosi atau Distribusi/Lokasi. 

Keempat Bauran Pemasaran tersebut sering disebut dengan 4 P,yaitu:

  1. Produk ( Product ), segala sesuatu yang ditawarkan kepada konsumen atau pembeli, agar mereka tertarik untuk membelinya.
  2. Harga ( Price ), sebuah jumlah nominal harga untuk menilai manfaat dari produk tersebut,dimana dengan nilai nominal harga tersebut berharap konsumen atau pembeli dapat memperoleh manfaat yang sesuai dengan nominal harga yang mereka keluarkan.
  3. Promosi ( Promotion ), merupakan kegiatan-kegiatan yang mendukung perkenalan sehingga harapan terjadi pembelian produk oleh konsumen,melalui kegiatan periklanan, pameran,buka stand open table, efektifitas Sales force,dll.
  4. Lokasi ( Place Distribution ),dimana lokasi gudang dan kantor disesuaikan dengan lokasi pasar sasaran agar lebih terjangkau  dan lebih cepat dalam hal pendistribusiannya. Serta juga pasokan barang dan material pendukung produksi produk juga diharapkan lebih cepat,sehingga aktifitas produksi dan ketersediaan barang lebih cepat.

Dalam perusahaan jasa,Bauran Pemasaran yang keempat diatasi ditambah dengan :

  1. Participant atau People,dimana asset yang penting dalam bisnis jasa,dengan harapan karyawan dapat menghasilkan kinerja yang baik. Kinerja yang baik bagi karyawan akan menambah nilai yang baik bagi konsumen,sehingga konsumen akan percaya kepada nilai jasa yang ditawarkan oleh perusahaan dan mereka akan menikmatinya dengan baik. Kepercayaan konsumen ini akan timbul melalui, pelayanan terhadap konsumen, kepercayaan yang baik serta komitmen akan janji yang ditawarkan kepada konsumen tersebut.
  2. Physical Evidence ( Bangunan Kantor ),dimana konsumen akan lebih percaya jika fisik dari bangunan kantor ada dan kantor tersebut benar-benar baik dalam hal penataan interior dan eksterior nya,sehingga konsumen akan merasa aman,nyaman akibat dari keindahan dan kebersihan kantor. Oleh karena itu,tata ruang kantor sangat penting untuk menjadi daya tarik bagi konsumen.
  3. Proses ( Process ), dimana pentingnya informasi akan produk jasa disampaikan kepada konsumen dengan jelas dan transparan,agar konsumen mengerti manfaat produk jasa tersebut untuk dirinya. Karena jasa itu tidak nyata ( Intangible ),maka konsumen dapat merasakan manfaat jasa apabila sudah dibeli,untuk itu perlu memberikan kepercayaan yang penuh kepada konsumen dengan pelayanan yang baik sampai produk jasa tersebut sudah dibeli ( After Sales Service ).

Evolusi dari manajemen pemasaran,dimana entitas perusahaan secara keseluruhan bukan hanya sebatas korporasi saja,dimana satu kesatuan yang terintegrasi  dengan berbagai unsur seperti pelanggan, stakeholder dan pemasok,maka Philip Kotler menambah Bauran Pemasaran dan memodifikasi 4 P  dengan :

  1. People ( Karyawan ), dengan harapan kinerja yang tinggi untuk mendukung peningkatan pelayanan terhadap konsumen.
  2. Processes ( Proses-proses ),dimana seluruh pelayanan terhadap konsumen harus dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang terstandardisasi,agar semua dapat melayani dengan aturan dan cara yang sama tidak ada berbeda-beda. Karyawan harus berkompetisi menjadi lebih baik dan sesuai standar,serta berkomitmen dan loyal terhadap perusahaan tempatnya bekerja.
  3. Program,dimana kegiatan ini harus disesuaikan dengan tujuan perusahaan melalui penentuan produk apa yang dijual dan siapa marketnya,harga yang disesuaikan dengan manfaat produk serta kemampuan dan daya beli konsumen, penempatan lokasi kantor disesuaikan dengan lokasi target produk, serta promosi yang dilakukan untuk mendukung penjualan produk.
  4. Performance ( Kinerja ), dimana kinerja karyawan merupakan gambaran kinerja perusahaan,sehingga karyawan harus menunjukkan pelayanan kerja dan loyalitas yang maksimal. Kinerja karyawan yang baik,akan membuat konsumen puas akan pelayanan,hal ini akan menaikkan kinerja keuangan perusahaan menjadi lebih baik. Kinerja keuangan yang baik,akan menaikkan kredibilitas perusahaan dimata konsumen,pemegang saham,kreditur dan siapa saja yang sangat menentukan nilai dari kredibilitas perusahaan tersebut.